Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight.) Walp.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa

Authors

  • Ulfa Kusuma Bhakti Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Ediati Sasmito Universitas Kusuma Husada Surakarta
  • Joko Santoso Universitas Kusuma Husada Surakarta

Keywords:

Antibakteri, Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa

Abstract

Infeksi merupakan salah satu kondisi penyakit yang disebabkan oleh adanya bakteri, parasit, virus mikroba dan patogen eksternal ke dalam tubuh yang menyebabkan gangguan kesehatan. Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus adalah dua bakteri yang menyebabkan infeksi. Daun salam adalah tanaman yang memiliki khasiat untuk antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun salam terhadap bakteri staphylococcus aureus dan pseudomonas aeruginosa. Pada hasil uji zona hambat ekstrak daun salam pada dosis 2,5 mg/mL, 5,0 mg/mL, 7,5 mg/mL, 10 mg/mL yang dapat menghambat bakteri staphylococcus aureus adalah dosis 10 mg/mL pada zona hambat 15,5 mm dan memiliki potensi antibakteri sebesar 15,5% yang dihasilkan termasuk kategori respon daya hambat kuat.sedangkan  pseudomonas aeruginosa adalah 10 mg/mL pada zona hambat sebesar 13,3 mm dan memiliki potensi antibakteri sebesar 13,3% termasuk kategori respon daya hambat sedang

References

Kherid, M. T., Sari, D. diana, & Nuri, N. (2020). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Kacapiring (Gardenia augusta Merr.) dan Fraksinya Terhadap Salmonella typhi. Pharmaceutical Journal of Indonesia, 005(02), 97–102.

Ballo, N. D. S., Indriarini, D., & Amat, A. L. S. S. (2021). Uji Aktivitas Anti Bakteri Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum Sanctum L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In Vitro. Cendana Medical Journal (CMJ), 9(1), 83–93.

Masturoh, I., & Anggita, N. (2018). Monitoring Efek Samping Antibiotika yang Merugikan pada Pasien Anak di Puskesmas Kecamatan Pontianak Utara Periode November-Desember 2018. Jurnal Kedokteran, 10(1), 1–8.

Jawetz, Melnick, & Adelberg. (2012). Mikrobiologi Kedokteran. In Mikrobiologi.

Wu, W., Jin, Y., Bai, F., & Jin, S. (2015). Pseudomonas aeruginosa. Journal In Molecular Medical Microbiology, 3(1), 753–767.

Gholib, D. (2015). Tanaman Herbal Anti candawan. In Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian :Jakarta.

Silalahi, M. (2017). Syzygium polyanthum (Wight) Walp. (Botani, Metabolit Sekunder dan Pemanfaatan). Jurnal Dinamika Pendidikan, 10(1), 178–282.

Handayani, T. W., Patana, V. A., & Tompa, D. A. (2023). Edukasi dan Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Daun Salam Untuk Penyakit Diabetes di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi. Jurnal Malikussaleh Mengabdi, 2(4), 256–260

Charisma, M. V., Queljoe, E. de, & Rondonuwu, S. B. (2020). Identifikasi Bakteri Pada Pegangan Eskalator Di Salah Satu Pusat Perbelanjaan Di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Sains Vol. 17, 17(1), 14.

Marjoni, M. . (2016). Dasar-Dasar Fitokimia untuk Diploma III Farmasi. In Trans Info Media : Jakarta.

Downloads

Published

2024-07-24

How to Cite

Ulfa Kusuma Bhakti, Ediati Sasmito, & Joko Santoso. (2024). Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Salam (Syzygium Polyanthum (Wight.) Walp.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Pseudomonas Aeruginosa. Jurnal Kesehatan Republik Indonesia, 1(7), 90–96. Retrieved from https://jurnal.intekom.id/index.php/jkri/article/view/601