Hubungan Durasi Operasi Terhadap Tingkat Shivering Pada Pasien Pasca Operasi Dengan General Anestesi Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping

Authors

  • Sandy Kurniadi Universitas Aisyah Yogyakarta
  • Elfi Etikasari Universitas Aisyah Yogyakarta
  • Heri Puspito Universitas Aisyah Yogyakarta

Keywords:

Durasi Operasi, Shivering, Anestesi Umum, Pasien Pascaoperasi, Suhu Tubuh

Abstract

Shivering merupakan komplikasi umum yang sering terjadi pada pasien pascaoperasi dengan anestesi umum. Kondisi ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga dapat meningkatkan risiko gangguan kardiopulmoner. Salah satu faktor yang diduga memengaruhi kejadian shivering adalah durasi operasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi operasi terhadap tingkat shivering pada pasien pascaoperasi dengan anestesi umum di RS PKU Muhammadiyah Gamping. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain observasional analitik dan pendekatan cross-sectional. Sebanyak 32 responden dipilih dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung menggunakan lembar observasi dan termometer digital. Hasil analisis dengan uji Spearman rank menunjukkan hubungan yang signifikan antara durasi operasi dan tingkat shivering (???? = 0,000; r = 0,851), dengan arah hubungan positif dan kekuatan korelasi sangat kuat. Hasil ini mengindikasikan bahwa semakin lama durasi operasi, semakin tinggi tingkat shivering yang dialami pasien. Penelitian ini menyimpulkan bahwa durasi operasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian shivering pascaoperasi dan perlu adanya strategi pengelolaan suhu tubuh yang lebih optimal pada pasien dengan operasi berdurasi panjang.

References

S. Keperawatan, R. Putri, and D. S. Nugroho, “Pemahaman dasar anestesi dan implikasinya dalam praktik keperawatan,” J. Ilm. Keperawatan Indones., vol. 5, no. 2, pp. 105–112, 2020.

S. Fitriani, N. Kusumawati, and R. Maulida, “Postanesthetic shivering: Mekanisme dan penanganannya,” J. Keperawatan Respati Yogyakarta, vol. 9, no. 1, pp. 12–19, 2022.

A. Fadilah, L. Susanti, and R. Ardiansyah, “Prevalensi shivering pasca operasi di berbagai negara: Review sistematik,” J. Ilm. Anestesi Perioperatif, vol. 6, no. 1, pp. 43–50, 2024.

Yulianto, S., H. Widodo, and A. Kurniawan, “Hubungan suhu tubuh dengan kejadian shivering pada pasien pasca spinal anestesi,” J. Keperawatan Aisyiyah, vol. 14, no. 3, pp. 122–129, 2022.

M. R. Yoga, D. H. Setiawan, and R. P. Nugroho, “Insiden shivering pasca spinal anestesi di RSUD Kota Yogyakarta,” J. Kesehatan Prima, vol. 8, no. 2, pp. 67–72, 2024.

M. Pringgayuda, R. Anggraini, and I. Cahyaningtyas, “Durasi operasi sebagai faktor risiko penurunan suhu tubuh pasien,” J. Ilm. Medika UINAM, vol. 12, no. 2, pp. 85–91, 2020.

W. S. Dewi, H. Fitria, and N. A. Ramadhani, “Postanesthetic shivering (PAS): Tinjauan klinis dan implikasi monitoring,” J. Keperawatan Indonesia, vol. 13, no. 4, pp. 233–240, 2024.

T. Romansyah, F. Damayanti, and I. Suharto, “Efektivitas intervensi nonfarmakologis dalam mencegah shivering pasca anestesi,” J. Anestesi Indonesia, vol. 5, no. 1, pp. 35–41, 2022.

R. Renaningtyastutik, D. Prasetyo, and M. Nugroho, “Klasifikasi kelompok usia dalam pelayanan medis berdasarkan frekuensi tindakan,” J. Kesehat. Masy., vol. 9, no. 2, pp. 101–108, Apr. 2022, doi: 10.14710/jkm.v9i2.15220.

S. Chen, J. Liu, and Y. Wang, “Thermoregulatory responses in different age groups under anesthesia: A comparative study,” J. Clin. Anesth., vol. 73, Art. no. 110365, Sep. 2021, doi: 10.1016/j.jclinane.2021.110365.

H. Aoyama, M. Nishimura, and K. Matsuda, “Thermal instability in pediatric patients during anesthesia: Mechanisms and management,” Pediatr. Anesth., vol. 30, no. 4, pp. 300–306, Apr. 2020, doi: 10.1111/pan.13800.

S. Kong, E. J. Kim, and H. Yoon, “Sex-related differences in thermoregulatory responses to anesthesia,” Korean J. Anesthesiol., vol. 77, no. 6, pp. 517–523, Dec. 2024, doi: 10.4097/kja.23456.

M. Rauch, C. Petermann, and L. Schmid, “Perioperative heat loss during prolonged surgery: Mechanisms and prevention,” Eur. J. Anaesthesiol., vol. 38, no. 9, pp. 915–922, Sep. 2021, doi: 10.1097/EJA.0000000000001420.

H. Tanaka, T. Kuroda, and M. Saito, “Core temperature changes during general anesthesia: Effect of redistribution and external environment,” J. Anesth., vol. 35, no. 3, pp. 430–437, Jun. 2021, doi: 10.1007/s00540-021-02902-6.

H. Lee, Y. Lim, and J. Park, “Risk of shivering in patients undergoing surgery exceeding 90 minutes: A retrospective analysis,” Asian J. Anesth., vol. 54, no. 2, pp. 112–117, Mar. 2023, doi: 10.1111/aja.12591.

G. Xu, M. Deng, and L. Zhang, “Relationship between core body temperature drop and postoperative shivering: A prospective study,” Anesth. Pain Med., vol. 13, no. 1, pp. 51–57, Jan. 2023, doi: 10.5812/aapm.126173.

Downloads

Published

2025-07-04

How to Cite

Sandy Kurniadi, Elfi Etikasari, & Heri Puspito. (2025). Hubungan Durasi Operasi Terhadap Tingkat Shivering Pada Pasien Pasca Operasi Dengan General Anestesi Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping. Jurnal Kesehatan Republik Indonesia, 2(8), 257–262. Retrieved from https://jurnal.intekom.id/index.php/jkri/article/view/1383