Evaluasi Kapasitas Penampungan Ground Water Tank Pada Proyek Pembangunan Simpang Susun (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Simpang Susun Jalan Gatot Subroto, Medan, Sumatera Utara)
Keywords:
Ground Water Tank, Simpang Susun, Kapasitas Tampungan, UnderpassAbstract
Pembangunan simpang susun Jalan Gatot Subroto, Medan, menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan air di area underpass. Untuk mengatasi potensi genangan, ground water tank (GWT) dirancang sebagai bagian sistem drainase guna menampung air sementara sebelum dipompa keluar. Penelitian ini mengevaluasi kapasitas GWT terhadap debit banjir berdasarkan periode ulang tertentu. Hasil analisis menunjukkan bahwa GWT hanya mampu menampung debit banjir periode ulang 10 tahun selama 1 jam dan periode ulang 25 tahun selama 30 menit. Pada periode ulang 50 dan 100 tahun, kapasitas GWT terlampaui sehingga terjadi luapan dan genangan. Selain itu, pompa yang ada terbukti tidak mampu mengimbangi debit banjir sehingga air menumpuk dalam tangki. Dengan demikian, kapasitas GWT dan sistem pompa yang ada belum optimal. Penelitian merekomendasikan penggunaan pompa dengan kapasitas lebih besar agar sistem drainase underpass dapat berfungsi efektif.
References
Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga. (2023, November 1). Urai Kepadatan Lalin Kota Medan, Underpass Gatot Subroto Mulai Konstruksi. Retrieved from Kementerian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga: https://binamarga.pu.go.id/index.php/berita/urai-kepadatan-lalin-kota-medan-underpass-gatot-subroto-mulai-konstruksiPemerintah Republik Indonesia. (2004). Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004. Jakarta: Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Syahputra, A. (2025, Februari 4). Underpass Gatsu Medan Belum Difungsikan Meski Sudah Selesai, Warga Heran. Retrieved from Detik Sumur: https://www.detik.com/sumut/berita/d-7762100/underpass-gatsu-medan-belum-difungsikan-meski-sudah-selesai-warga-heran
Dirgawati, M. (2024). Perencanaan sistem pemanenan air hujan sebagai teknologi alternatif penyediaan air bersih di kawasan pemukiman kepadatan tinggi. Jurnal Teknologi Lingkungan, 25(2), 246-256.
Kusumo, W. (2009). Penanganan Sistem Drainase Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Semarang: Universitas Diponegoro.
[Fajar Utomo, F. (2017). Evaluasi Penanganan Genangan Air Di Underpass Makamhaji Kabupaten Sukoharjo. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Triadmodjo, B. (2008). Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset.
Kamiana, I. m. (2011). Teknik perhitungan debit rencana bangunan air (Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Wiryawan, A. G., & Suputra, I. k. (2016). Tahapan Perhitungan Tinggi Muka Air Di Sungai (Studi Kasus Bendung Waduk Muara Tukad Unda).
Kodoatie, R. J. (2005). Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu. Yogyakarta: Andi Offset.
Suripin. (2004). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: ANDI Offset.
Nelson, S. F. (2018). Perencanaan Saluran Tertutup Drainase Bawah Tanah di Jalan Prajurit Satu Merauke. Musamus Journal of Civil Engineering, 1(1), 59-69.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Muhammad Zaky Lubis, Yudha Hanova

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.













